Nikmatnya Suki dengan Kuah Kaldu dan Tom Yam

Selasa, 01 Agustus 2017 - 16:11 WIB
Nikmatnya Suki dengan...
Nikmatnya Suki dengan Kuah Kaldu dan Tom Yam
A A A
DEPOK - Menikmati hidangan suki bisa dirasakan di Itasuki yang ada di Margo City, Depok, Jawa Barat. Tempat makan di sana memiliki konsep perpaduan Thailand Indonesia dan China.

Seperti namanya, menu favorit di sini adalah suki . Namun, tersedia juga menu lain seperti nasi hainam dengan varian bebek atau ayam panggang. Nasi hainam adalah makanan khas dari Thailand, sedangkan untuk suki terdapat banyak pilihan.

“Ada bakso, lobster, sea food ball , otakotak singapura, jamur, dan sayuran,” kata Fani Bangun, Manajer Itasuki Margo City. Agar lebih banyak rasa, di sana juga disediakan dua bahan berbeda rasa, yaitu kuah kaldu dan tom yam . Untuk kaldu dibuat dari ayam yang direbus sehingga menghasilkan rasa gurih, sedangkan kuah tom yam memiliki sensasi yang berbeda dengan kaldu. Itu yang membuat kuliner ini menjadi magnet pengunjung di mal itu.

“Tom yam lebih segar. Kuah untuk suki dibuat saat pembeli memesan, jadi tentunya fresh from the oven ,” ujarnya. Menikmati suki bisa dengan mencicipi aneka makanan yang direbus.

Harganya pun terjangkau. Untuk sayuran dibanderol Rp11.000, bakso Rp32.000, mi Rp20.000. Sementara untuk seafood bisa dinikmati mulai harga Rp21.000 dan smile lobster Rp35.000. “Menunya bisa dipilih sesuai selera,” ucapnya.

Jika menginginkan menu lain, pengunjung juga bisa memesan makanan berupa bebek panggang, aneka mi, serta ikan. Bahkan, ada ratusan menu menarik lainnya yang disediakan di tempat itu. “Ada lumpia crispy , lumpia shang hai,” paparnya.

Camilan kecil juga ada di sana, yaitu kue mantau. Kue ini terbuat dari tepung khas China yang namanya sama seperti nama kuenya, yaitu tepung mantau. Untuk mendapatkan rasa yang khas, maka tepung untuk membuat kue ini sengaja didatangkan dari China. “Dimakannya pakai susu kental manis. Harganya Rp 10.000,” tuturnya.

Camilan lain adalah singkong thailand yang tentunya sudah mendunia rasanya. Tak perlu kocek mahal untuk menikmatinya. Hanya perlu Rp28.000 sudah bisa menikmatinya. Sebagai appetizer di sana juga tersedia aneka lumpia dengan harga Rp45.000- 49.000.

Sementara dimsum dihargai Rp22.000-an. Dessert di sini ada yang menarik, yaitu puding kelapa seharga Rp40.000. “Kita pakai kelapa dari Thailand karena lebih lembut dan warnanya lebih putih,” katanya. Yang jelas, semua yang diinginkan pengunjung ada di sini. Bahkan, tak kalah adalah menu aneka bubble yang dipatok Rp31.000. Untuk fruity Rp45.000 yang di dalamnya ada aneka buah mulai stroberi, selasih, popping boba (sejenis jeli impor dari Korea). “Untuk greentea di sini rasanya lebih pekat,” katanya.

Tempat ini ramai dikunjungi setiap hari terutama saat makan siang dan malam antara pukul 12.00-14.00 WIB hingga-sore hari pukul 18.00-21.00 WIB. Sementara saat akhir pekan selalu ramai sepanjang hari. “Kalau week end ramai mulai siang sampai malam,” ucapnya. Per hari ada ratusan pengunjung yang makan di sana dan tak perlu khawatir karena di sana ada sekitar 19 meja yang bisa menampung 75 orang sekali masuk. “Ada yang di dalam dan di luar, tergantung pilihan saja,” pungkasnya.

Shinta Nawang Wulan, salah satu pengunjung, mengaku senang ke tempat ini karena suasananya yang nyaman. Ornamen di restoran ini sengaja didesain dengan konsep sederhana, yakni menggunakan kayu minimalis. “Suasananya asyik, makanannya juga enak. Cocok buat makan siang atau rapat,” katanya. Yang juga menarik di sana, ada tempat duduk yang membuat anak-anak senang berlama-lama. Makanan yang disajikan juga menggugah selera.

“Kalau akhir pekan sering ke sini. Karena anak-anak suka suki . Mereka suka masak-masaknya sih,” ucap wanita berambut panjang ini.

Tempat ini juga menjadi rekomendasi untuk pertemuan dengan klien bagi Shinta karena di sana bisa membuat pengunjung rileks dan menikmati masakan dengan cita rasa khas. “Kalau rapat serius juga kan kurang nyaman, jadi dengan konsep ini kami bisa rapat dengan suasana santai tapi tetap fokus,” katanya. Citra Apriani, pengunjung lain, menuturkan hal serupa. Setiap kali ke tempat itu dia selalu memesan nasi hainan. “Rasanya khas dan berbeda dengan lain,” katanya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0696 seconds (0.1#10.140)